Dec 19, 2008

Mungkin agak sulit ya ngebayangin dapat duit 1triliun secara tiba-tiba, tapi mudah-mudahan menjadi kenyataan, Amien..!!seandainya saya dapet 1triliun wah..ngebayangin aja gak bisa apalagi kalo beneran ya??pastinya saya bisa dijuluki OKB(Orang Kaya Baru), "duh..ahirnya saya bisa hidup enak", itu yang ada dipikiran saya pertama kalinya, bisa jalan-jalan keluar negri, punya istri cantik, dan pastinya saya bisa sombong..hehe!!tapi jika memang orang beruntung itu adalah "SAYA", ya saya rasa pasti saya yang beruntung sebab kata nenek saya dulu saya sudah ditakdirkan untuk menjadi orang kaya, percaya atau tidak kalau saya sih pasti percaya karena beliau adalah nenek yang paling saya cintai!!tapi nenek juga pernah bilang kalau saya akan susah untuk dapet jodoh, tapi untuk yang satu ini saya sama sekali tidak percaya omongan nenek.."maafkan saya ya nek..untuk yang satu ini saya tidak percaya nenek"..
;
;
;
;
emmm..mungkin udah cukup kali ya basa-basinya, ya udah deh langsung aja!! dapet duit 1triliun yang akan saya lakukan adalah saya ingin sekali dan saya berniat mengubah jakarta menjadi sumber informasi paling cepat, akurat, tajam, dan terpercaya uueehh..kayak liputan6 aja, iya saya akan mengubah jakarta menjadi kota serba canggih dengan cara membuat jaringan internet gratis yang dapat diakses oleh siapa saja yang bertempat tinggal dijakarta jadi gak usah repot-repot pergi ke cafe atau kampus yang ada jaringan wifinya, keren gak??jadi ibu-ibu yang lagi masak bisa sambil buka google untuk nyari resep masakan yang enak, dan saya akan membentuk tim untuk mengadakan penyuluhan internet ke rakyat miskin terutama anak2 sukur2 pemerintah ngedukung program ini jadi bisa nambain buat beliin laptop anak2 miskin dan saya yakin jika anak2 Indonesia sudah menguasai informasi maka negara kita akan keluar dari keterpurukan, karena semua pekerjaan atau bisnis dibidang apapun memerlukan informasi apalagi sebuah negara. Informasi sangat dibutuhkan contoh jaman dulu informasi terbatas sehingga untuk melakukan bisnis antarbenua menjadi terhambat entah salah informasi, tidak sampai, atau yang lainnya. Berbeda dengan sekarang kita bisa saling tukar informasi melalui internet semua bisa dilakukan..sekarang saya tinggal pikirkan bagaimana saya bisa dapet uang dari rencana saya itu, mudah saja saya akan buat sebuah mesin pencari informasi ala Jakarta yang gak kalah dari si Om..hehe bagaimana khayalan saya??..hohohoho

e-goverment versi kelurahan

Penerapan aplikasi layanan publik di satu kelurahan ternyata cukup murah. Aplikasi ini dipercaya mempercepat kinerja birokrasi dan pengawasan intensif langsung dari atasan. Percepatan kinerja didapati melalui sistem realtime yang ada. Saat SMS pengaduan atau pelaporan masuk ke sistem, pada saat yang bersamaan sms tersebut juga disampaikan langsung ke lurah, dan pejabat terkait lainnya yang memiliki akses penerimaan. Namun, piranti lunak yang di miliki tidak akan dapat beroperasi dengan semestinya jika tidak didukung oleh perangkat teknologi lainnya. Bisa saja pakai komputer tapi jadinya tidak efisiensi dan tidak mobile. Makanya diputuskan untuk pakai telepon seluler.


Telekomunikasi seluler sangat efektif dan realtime karena langsung tertuju pada si pemilik ponsel, dalam artian lurah dan pejabat terkait lainnya. Wajar jika mereka kemudian menggandeng salah satu operator terbesar di Indonesia dengan kemampuan jaringan yang menurut mereka dapat diandalkan.

PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menggunakan produk dasar kartu prabayar Jempol yang dikemas sesuai dengan kebutuhan komunitas sehingga masing-masing kelurahan akan memiliki konten yang berbeda sesuai dengan inisiatif pejabat setempat atau lurah.

Contohnya di Kelurahan Pisangan Timur PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) punya beberapa konten pengaduan dan laporan, seperti demam berdarah, narkoba, banjir, kerja bakti, posyandu, flu burung, lingkungan, dan lainnya sesuai dengan permintaan pihak kelurahan, Untuk pengiriman informasi, pengirim dikenakan tarif sms standar.

Nantinya proyek ini tidak akan berhenti sampai di sini saja, diharapkan dapat dikembangkan disemua kelurahan terutama jakarta, meskipun semua warga dapat mengirimkan sms pelaporan tapi hanya 10 pejabat di masing-masing RW yang memiliki akses pengiriman sms pengaduan langsung ke kelurahan.

e-goverment

”e-government” saat ini seharusnya sudah tidak dipandang hanya sebagai alat komunikasi atau perangkat saja, tapi telah menjadi bagian dari proses pelayanan dan pengembangan operasional pemerintahan.

Banyak kerancuan pemahaman di masyarakat kita tentang e-government. Di antaranya yang paling dangkal pemahamannya ketika memahami e-government sebagai alih fungsi mesin ketik diganti dengan komputer.Selajutnya pemahaman yang agak lumayan mengerti ketika memahami e-government sebagai publikasi website oleh pemerintah.

Memang tidak sedikit pemerintah daerah kini mulai menghadirkan diri secara on-line, dengan harapan dapat berpartisipasi dalam ekonomi global atau sekadar menunjukkan diri bahwa informasi tentang daerah bisa diakses dari seluruh dunia.

Pengertian umum electronic government (e-government = e-gov) adalah penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik (teknologi informasi dan komunikasi) untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok terkait lainnya menuju good governance.

Aplikasi sarana teknologi dan informasi (TI) dalam penerapan e-government guna memberikan pelayanan secara cepat kepada publik dinilai dapat menghemat pengunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) pemerintah setempat.Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah dengan dikeluarkannya Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, yang merupakan pengembangan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.

Untuk menerapkan e-government, suatu institusi pemerintah dapat membuat sebuah situs (website) yang berisi informasi lengkap dan akurat mengenai institusi mereka, baik yang bersifat interaktif maupun pasif yang isinya harus dapat melayani seluruh lapisan masyarakat pengguna.

Dengan e-government, diharapkan masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya mengenai pemerintahan. Dalam hal ini, situs e-government harus bersifat interaktif (minimal ada alamat e-mail yang secara teratur dibaca dan dibalas) agar masyarakat dapat menyampaikan usulan, teguran, atau hal lainnya mengenai institusi yang bersangkutan.

Masyarakat juga bisa mengawasi jalannya institusi terkait dengan melihat berbagai kegiatan institusi tersebut, supaya manfaat e-government benar-benar dapat dinikmati oleh semua pihak, yaitu bahwa penggunaan information and communications technology (ICT) merupakan suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan, memudahkan pelayanan pemerintahan, memberikan akses publik untuk mengetahui informasi, dan membuat pemerintah lebih berguna bagi masyarakat.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan e-government di antaranya adalah sebagai berikut.

(1) Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia setiap saat, tidak dibatasi sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.

(2) Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional.

(3) Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara.

(4) Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antarlembaga pemerintah dan pemerintah daerah otonom.

Optimalisasi daya guna ”e-government” bagi ”stake holder” adalah berbagai pihak yang merasa memiliki kepentingan (langsung maupun tidak langsung) terhadap penyelenggaraan ”e-government”.

Pihak-pihak yang dianggap sebagai stake holder utama di sini adalah, (1) pemerintah, baik yang berada di tingkat pusat maupun daerah, (2) perguruan tinggi, merupakan pusat dari tenaga ahli dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang dalam sebuah negara, (3) industri swasta. Pembentukan e-government sangat membutuhkan keberadaan dan keterlibatan pihak ini karena selain mereka merupakan entiti yang paling mengetahui berbagai produk teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan oleh e-government, seringkali juga dapat mengalirkan investasi untuk membiayai proyek e-government. (4) Masyarakat, yang merupakan subjek penting yang pada akhirnya akan merasakan manfaat e-government. Sehingga yang menilai berhasil atau tidaknya sebuah implementasi e-government adalah masyarakat/pelanggan.

Harapan penyelenggaraan e-government dapat diselenggarakan dari tingkat pemerintahan yang rendah, misalnya kelurahan. Artinya, kelurahan merupakan tingkat pemerintahan yang langsung menyentuh masyarakat.

Manfaat yang akan dirasakan di antaranya, ketika menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008, mungkin pihak kelurahan tidak akan repot mencari data pemilih potensial pemilu karena database dari arsip data penduduk akan lebih safe.

Kekisruhan seperti yang terjadi di Kantor Kelurahan Cibeureum, Kec. Cimahi Selatan dalam pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), di mana sedikitnya 4 warga pingsan akibat membeludaknya warga yang membuat KTP dan KK (Galamedia, Minggu, 30 Desember 2007). Hal itu tidak perlu terjadi apabila e-government diberdayakan di tingkat kelurahan dengan sistim on-line dan akses langsung terhadap dinas kependudukan kota/kabupaten. Pusat data penduduk akan secara otomatis mengumumkan penduduk yang memiliki KTP kedaluwarsa atau bagi penduduk yang sudah layak mendapatkan KTP. Tentu saja data tetap harus selalu up to date, dan daya dukung up date data ini adalah dari RT/RW kelurahan setempat.

Esensi dan eksistensi dari sistem e-government yaitu: (1) memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para share holder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal efisiensi dan efektivitas kinerja di berbagai kehidupan bernegara, (2) meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dalam rangka penerapan konsep good corporate governance, (3) mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang di keluarkan pemerintah maupun share holder-nya untuk keperluan aktivitas sehari-hari, (4) memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan, (5) menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan tren yang ada, (6) memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

Pertanyaannya sekaligus suatu kenyataan sekarang adalah bagaimana kesiapan masyarakat dan pegawai pemerintah terhadap e-government? Salah satu kendala dalam pengembangan e-government di Indonesia adalah keterbatasan SDM akan informatics and communications technology (ICT) sehingga perlu dicari solusinya. Antara lain mungkin dapat melalui jasa outsourcing di bidang ICT kepada pihak swasta. Sudah banyak kantor pemerintah yang memiliki situs sendiri, baik yang ber-domain .com maupun .go.id. Namun, situs tersebut tidak pernah di-up date sehingga tidak dapat memberikan pelayanan informasi yang semestinya kepada masyarakat. Mudah-mudahan pada tahun 2008, isu tentang kebutuhan e-government terus bergulir, karena desakan masyarakat yang semakin dinamis dan kritis.

Dec 14, 2008

Sistem Informasi Nasional

1. Pemikiran dasar tentang backbone SI Nas :
Backbone SI nas adalah Jaringan Utama Sistem Komunikasi Nasional

- teknologi :

Dua faktor utama yang perlu diperhitungkan dalam strategi pengembangan sistem informasi nasional adalah SDM yang berkualitas dan alternatif sistem atau teknologi yang digunakan. Dari aspek teknologi, tentunya akan sangat berguna jika Indonesia dapat membangun infrastruktur informasi nasional secara mandiri, di samping menambah local content dari peralatan telekomunikasi yang diinstalasi. Beberapa alternatif teknologi informasi hulu, seperti packet radio network dan interkom, telah dibuat sendiri bahkan diimplementasikan dengan swadaya dan swadana masyarakat. Bahkan tidak tanggung-tanggung, digunakan untuk mengintegrasikan beberapa universitas di Indonesia timur dan sekolah menengah atas ke berbagai jaringan perguruan tinggi yang telah beroperasi khususnya di Jawa. Menarik bahwa sebagian besar proses bertumpu pada inisiatif dan swadaya masyarakat. Hal ini sangat membantu proses pendidikan jarak jauh dengan meningkatkan effisiensi pendidik dibantu media elektronik. Tentunya sangat membantu program wajib belajar yang dicanangkan. Badan-badan nasional perlu memikirkan peluang regulasi dan kesempatan untuk memungkinkan percepatan perkembangan infrastruktur informasi hulu berbasis swadaya masyarakat dengan teknologi Indonesia.

- SI Utama :

Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sistem informasi yang dibutuhkan, dimanfaatkan, dan dikembangkan bagi keperluan pembangunan daerah adalah sistem informasi yang terutama diarahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Hal ini perlu diingat karena telah terjadi perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan. Salah satu paradigma baru itu adalah perihal perencanaan pembangunan daerah. Mulai tahun 2001, seiring dengan pemberlakuan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka perencanaan pembangunan daerah telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Dan dengan terbitnya UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, kiat di balik desentralisasi adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, partisipasi dalam perencanaan pembangunan, dan pencapaian akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Telah banyak dikembangkan sistem informasi yang berbasis data perencanaan pembangunan, yang beroperasi baik di pusat maupun di daerah. Akan tetapi, harus diakui bahwa pada umumnya sistem informasi yang telah dikembangkan itu hanya menyangkut aspek tertentu dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri (Simdagri) dan SIM Daerah (Simda), yang penerapan pengelolaannya di daerah dilakukan oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) di daerah. Contoh lain adalah yang berkaitan dengan aspek ruang, yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG), yang dikembangkan melalui proyek berbantuan luar negeri Land Resources Evaluation and Planning (LREP) dan Marine Resources Evaluation and Planning (MREP); atau sistem informasi yang menyangkut aspek lingkungan, seperti Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) serta Neraca Sumber Daya Alam dan Spasial Daerah (NSASD) di setiap daerah. Dengan adanya Sistem Informasi dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional (Simrenas) ini, diharapkan dapat menata berbagai aspek data perencanaan pembangunan secara terintegrasi dan komprehensif, baik dalam hal struktur, jenis maupun format data untuk perencanaan pembangunan.

2. Masalah SI Nas :

    Hingga saat ini telah beberapa kali dilakukan upaya untuk membangun suatu bahan acuan pengembangan sistem informasi yang bersifat nasional, namun belum ada yang berhasil untuk diwujudkan kedalam suatu bentuk acuan standard yang mengarahkan pengembangan seluruh sistem informasi pemerintah ke dalam satu cetak biru yang komprehensif. Terlebih pada saat belum didirikannya Kementerian Komunikasi dan Informasi, beberapa instansi dan lembaga pemerintah mengambil suatu inisiatif untuk menyusun suatu konsep tentang Sistem Informasi Nasional. Hal ini telah mengakibatkan duplikasi yang juga redundansi dimana konsep yang disusun berdasarkan kepada kepentingan setiap instansi ataupun lembaga yang menyusunnya. Selain itu dengan beragamnya sistem yang dimiliki oleh setiap instansi maupun lembaga membawa akibat kepada kekacauan sistem (system chaos) dimana beberapa lembaga memiliki struktur data yang sama namun dengan infrastruktur informasi (content) yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan inefisiensi pengelolaan sistem informasi pemerintah. Selain itu dengan adanya perbedaan informasi yang dihasilkan akan menyebabkan kebingungan bagi pengguna informasi untuk menentukan validitas informasi yang dimiliki.

    Hal lain yang perlu dicermati adalah banyaknya pengembangan sistem informasi yang mengalami kegagalan, walaupun telah dibiayai dengan anggaran yang cukup besar, sistem yang dibangun tidak dapat diimplementasikan dengan beragam alasan. Kegagalan tersebut selain membebani anggaran negara juga membawa preseden buruk bagi pengembangan sistem informasi lainnya. Anggaran belanja negara juga dibebani oleh biaya pengembangan sistem yang jauh melebihi batas normal, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa pembuatan dan pengembangan web bagi pemerintah dengan biaya yang sangat fantastis.

    Suatu fenomena yang saat ini tengah berkembang adalah pengembangan konsep e-government dan e-business, fenomena ini telah mendorong beberapa instansi dan lembaga baik ditingkat pusat maupun daerah untuk mengembangkan sistem informasi mereka sehingga dapat diimplementasikan dalam konsep e-government. Namun kenyataan yang terjadi adalah adanya suatu paham yang beranggapan bahwa” web + e-mail = e-government”, dan biaya pengembangan yang dikeluarkan untuk proyek tersebut berada diluar batas kewajaran. Hal-hal tersebut timbul adalah akibat tidak adanya suatu konsep yang jelas mengenai apa yang dimaksud dengan e-government.

Bilamana seorang konsultan membahas mengenai e-government, maka apa yang diuraikan dalam bahasannya lebih mengarah kepada penggunaan suatu produk yang diwakilinya atau lebih mengarah kepada penggunaan internet sebagai suatu konsep yang dipahami secara dangkal. Hal ini tentunya akan membawa akibat kepada inefisiensi dan inefektifitas anggaran dan aktivitas pengelolaan pemerintahan. Permasalahan ini mungkin dialami oleh lembaga maupun instansi baik di tingkat Pusat maupun Daerah; dalam hal ini diperlukan koordinasi antar sektor dan antar tingkatan pemerintahan untuk dapat mengatasinya.

3. SI Kependudukan :

Adalah software Pemerintahan yang berguna untuk menunjang kinerja Pemerintah dalam mendata jumlah penduduk baik dari segi Gender maupun lain2 sampai dengan tingkat kelahiran dan kematian,Tingkat tenaga kerja, anak sekolah SD,SMP,SMA serta Mahasiswa pada setiap Provinsi/Kabupaten/kota
1. SUBSISTEM PEMBENTUKAN DATABASE KEPENDUDUKAN / PEMBENTUKAN NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN (NIK). 2. SUBSISTEM PEMUTAKHIRAN DATABASE KEPENDUDUKAN, YANG TERDIRI DARI KEGIATAN : 2.1. PENGOLAHAN DATA KELAHIRAN. 2.2. PENGOLAHAN DATA KEMATIAN. 2.3. PENGOLAHAN DATA LAHIR-MATI. 2.4. PENGOLAHAN DATA PINDAH. 2.5. PENGOLAHAN DATA PENDATANG 2.6. PENGOLAHAN DATA PERKAWINAN. 2.7. PENGOLAHAN DATA PERCERAIAN. 2.8. PENGOLAHAN PERUBAHAN STATUS KEPENDUDUKAN / KEWARGANEGARAAN. 3. SUBSISTEM PEMANFAATAN DATABASE KEPENDUDUKAN, YANG TERDIRI DARI : 3.1. PENGELOLAAN DAN PENERBITAN BUKU INDUK PENDUDUK. 3.2. PENGELOLAAN DAN PENERBITAN KUTIPAN AKTA CATATAN SIPIL. 3.3. PENGELOLAAN DAN PENERBITAN KARTU KELUARGA. 3.4. PENGELOLAAN DAN PENERBITAN KARTU TANDA PENDUDUK. 3.5. PENGELOLAAN DAN PENERBITAN KARTU NIK. 3.6. PENGELOLAAN DAN PENERBITAN PELAPORAN KEPENDUDUKAN. 3.7. PENGELOLAAN DAN PENERBITAN STATISTIK KEPENDUDUDKAN. A. Informasi yang sifatnya umum ( tabel-tabel statistik ) 1). Jumlah penduduk WNI dan WNA menurut jenis kelamin. 2). Jumlah penduduk menurut struktur umur dan jenis kelamin. 3). Luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan per desa/kelurahan, kabupaten/kotamadya. 4). Jumlah penduduk dan kepala keluarga (KK) menurut wilayah desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten kotamadya. 5) Jumlah penduduk dan tingkat mobilitasnya (lahir, mati,datang dan pindah) menurut wilayah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kotamadya, 6). - Informasi yang menyangkut kelahiran, - Informasi yang menyangkut kematian, - Informasi yang menyangkut perpindahan, 7). Informasi mengenai jumlah penduduk pemegang KTP, 8). Jumlah penduduk wanita usia subur, 9). Jumlah penduduk balita menurut jenis kelamin, 10). Jumlah penduduk angkatan tenaga kerja menurut jenis kelamin, 11). Jumlah penduduk lanjut usia ( lansia ) menurut jenis kelamin, 12). Jumlah penduduk usia belajar menurut jenis kelamin, 13). Jumlah penduduk menurut golongan agama, 14). Jumlah penduduk menurut penggolongan pekerjaan, 15). Jumlah penduduk pendatang dari daerah lain menurut daerah asal dan jenis kelamin, 16). Jumlah penduduk wajib pilih dalam pemilu, 17). Dan jenis-jenis data / informasi kependudukan lainnya sesuai dengan kebutuhan. B. Informasi Yang Sifatnya Khusus ( Daftar Penduduk ) 1). Nomor Induk Kependudukan. 2). Daftar penduduk WNA yang diperinci menurut wilayah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kotamadya. 3). Daftar induk penduduk yang berusia 17 tahun keatas. 4). Daftar induk penduduk yang berusia 17 tahun kebawah. 5). Daftar induk penduduk warga negara Indonesia keturunan asing. 6). Daftar induk penduduk yang telah memiliki KTP. 7). Daftar penduduk yang wajib pilih dalam pemilu yang dibagi menurut wilayah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/ Kotamadya. 8). - Daftar penduduk hasil laporan kelahiran, - Daftar penduduk hasil laporan kematian, - Daftar penduduk hasil laporan perpindahan, - Daftar penduduk hasil laporan datang. 9). Daftar penduduk pemegang KK ( nama-nama kepala keluarga). C. Informasi Yang Sifatnya Insidentil Merupakan suatu informasi yang menyangkut identitas pribadi seseorang secara lengkap, yang disesuaikan dengan sifat dan jenis kebutuhannya dalam rangka pengawasan dan penelitian data seseorang, misalnya data yang berkaitan dengan kejelasan dan kebenaran mengenai : nama, status, agama, pekerjaan dan alamat seseorang.

- SI Hasil Pembangunan :

Pada kurun waktu ini, aplikasi sistem informasi yang dibangun dan dikembangkan mulaidiarahkan berbasiskan internet, baik untuk kebutuhan otomatisasi pengolahan data maupunpromosi hasil-hasil litbang di dalam website. Untuk kebutuhan tersebut perangkat lunakdigunakan diantaranya Ms-Access, MS-SQL Server, Visual Basic, Delphi, Macro Media (Dream weaver, Firework, Flash), Visual Studio.Net Enterprise Developer, MapXtrem, Geomedia Developer, Geomedia WebMap, dan lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan jaringaninternet setiap tahun secara bertahap dikembangkan, baik perangkat keras, perangkatlunak maupun sistem komunikasi ke global internet. Kondisi terakhir sampai 2003, komunikasike global internet mempergunakan komunikasi VSAT ke SpeedCast.com (Hongkong) dengankbps. Sedangkan untuk kebutuhan integrasi dengan Instansi lain di bawahDESDM di Bandung telah disiapkan perangkan Radio 2.4 GHz dengan antenna sectoral 3600.
Sedangkan hasil pembangunan dan pengembangan aplikasi sistem pada tahun 2001 sampaidengan 2003, diantaranya adalah : Sistem Database Batubara, Sistem Database Hasil-hasilLitbang, SI Monitoring AlatTambang, SI Monitoring Kemajuan Tambang, SI Monitoring Kerjasama Litbang berbasis Web, Otomatisasiadministrasi pengujian batubara di LaboratoriumBatubara, Sistem Penjualan Online Produk dan JasatekMIRA, Sistem pemetaan online (WebMapping).
(software) yang intranet/ bandwidth 256

- SI Potensi Daerah :

mengelola data unggulan yang terdapat di daerah, yang akan dikelola dan diinformasikan pada masyarakat, kepada eksekutif atau kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Data yang diberikan disesuaikan dengan kewenangan dari user yang melihat, serta sesuai dengan kerahasiaan dan kegunaan dari data yang akan dikelola atau diinformasikan.Aplikasi ini dikelola oleh dinas atau instansi terkait yang memiliki wewenang dalam mengelola data-data tersebut, sehingga kebenaran dan keterkinian data yang bersangkutan akan terjaga. Juga informasi yang tersebar tidak simpang siur dan jelas.

Berkaitan dengan era otonomi daerah dimana pemerintahan pusat menyerahakan sepenuhnya kepada pemerintah kabupatan/kota, dalam mengurus dan mengembangkan sendiri daerahnya masing-masing, maka setiap daerah akan mengusahakan semua potensi wilayah yang dimiliki untuk dijadikan peluang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sekila Musi Banyuasin memuat berbagai informasi penting khusunya yang berkaitan dengan potensi, investasi termasuk rona fisik, kependudukan, sosial budaya, sistem tranasportasi, sarana dan prasarana di Pemerintah Provinsi/Kabupaten yang sangat tepat untuk dijadikan sarana promosi bagi semua penanam modal. (baik perushaan dalam negeri, swasta, maupun asing) yang akan menanamkan modalnya di wilayah ini.

Oct 27, 2008

Fraud IT

Fraud IT yang bisa di jelaskan dengan kecurangan dalam teknologi informasi tapi tidak tergolong kriminal dan tidak dapat dituntut secara hukum. dalam contohnya Seorang konsultan merancang proyek yang secara teknis klien menjadi tergantung pada konsultan tersebut, atau Kehadiran bundel aplikasi yang baru pada sebuah vendor komputer yang bisa menyebabkan kematian system perangkat lunak lain. terdengarnya amat ironis yang mananya Fraud IT tapi kalau sudah terjun langsung ke dunia nyata banyak, tidak sedikit jumlah kantor IT yang mendekati cara Fraud IT, bukan karena jahat melainkan keinginan memjadi yang terbaik dari kompetitor-kompetitor yang ada dari mata masyarakat kita sekarang.

Seperti yang kita tau, bisnis itu banyak strteginya mulai dari hal yang kecil sampai yang besar. dalam dunia IT, yang namanya strategi pun juga dipakai, tapi bukan lebih kearah teknis melainkan kearah bisnis, 'bagai mana produk kita bisa laku' memang secara logis tidak mungkin kalau ada perusahaan yang puas jika incomenya hanya sedikit, padahal kalau di lihat dari kualitas produk tidak kalah baik, atau bahkan lebih baik.

Strategi atau planning yang baik bisa membuat ekonomi perusahaan membaik dan menambah income. salah satu cara yang bisa membuat produk tersebut laku jika bisa membiasakan masyarakat memakai produk tersebut. untuk bisa membiasakan hal tersebut di perlukan waktu yang tidak cukup pendek karena selain banyak produk kompetitor juga pada mulanya harus mempunyai dana yang cukup untuk promosi dengan harapan masyarakat bisa menikmati produk tersebut, dengan syarat produk tersebut harus mempunyai ciri-tersendiri, kualitas baik, dan mudah di gunakan.

Dalam hal tersebut ada beberapa perusahaan yang baik dalam strategikan produknya, salah satunya adalah salah satu perusahaan jaringan terbesar CISCO. cisco telah membuat sebuah academy untuk sertifikasi keahlian jaringan, terdengar sangat istimewa di telinga kita, tapi ini bisa menjadi masalah yang sangat serius, karena masyarakat akan mengangap cisco adalah router dan swicth, dan yang pasti ini sangat menguntunkan buat cisco sendiri, karena nama produk mereka akan melambung tinggi. dan setiap orang yang bau beli router akan memilih cisco secara alamai bagi yang pernah mengikuti academy cisco maupun yang belum pernah mengikuti, karena sudah terbiasa memakai cisco. hal tersebut munkin bisa di katakan sebagai Fraud IT karena terlihat memonopoli, tapi sebetulnya hanya menang di setrategi saja, dengan lawan-lawannya.



Paparan tentang Profesional IT

Menjalani profesi dibidang IT, banyak orang yang melakukannya. Tapi bagaimana menjadi seorang profesional IT sendiri, masih banyak yang belum menjalaninya.

IT adalah ladang kerja yang saat ini mulai dilirik oleh pencari kerja. Maraknya lembaga pelatihan dan pendidikan formal maupun non-formal yang mendidik dan menghasilkan lulusan di bidang IT, adalah salah satu contoh makin digemarinya lahan kerja yang satu ini. Meski boleh dibilang tidak murah namun banyak lulusan SMU/sederajat yang akhirnya memilih pendidikan lanjutan di bidang IT.

Hasilnya semakin banyak tenaga terampil dibidang IT yang siap kerja, namun sayangnya iklim yang tercipta di dunia IT menjadi tidak sehat. Hal ini dapat dilihat dari upah minimum yang diterima seorang pekerja IT rata-rata masih dibawah upah minimum regional. Menyedihkan jika serorang yang memiliki kemampuan dibidang IT hanya dipandang sebagai pekerja. Namun itulah kenyataannya, tak jarang para ahli di bidang IT hanya menjadi pekerja pelengkap di kantor instansi pemerintah dan swasta.

Mengapa? Hal ini disebabkan karena membajirnya tenaga ahli yang memiliki keterampilan dibidang IT (meski tak sepenuhnya terampil), dan caruk maruknya istilah standarisasi serta klasifikasi keahlian IT itu sendiri. Anggapan bahwa keahlian IT itu hanyalah keterampilan kerja dan buka keahlian profesi juga menjadi salah satu penyebab. Serta timbulnya persaingan tidak sehat diantara sesama pekerja IT, menyebabkan harga seorang profesional IT semakin rendah.

Padahal tahun demi tahun kebutuhan seluruh sektor pekerjaan akan bidang IT semakin meningkat, dan kini hampir seluruh sektor pekerjaan berkaitan dengan IT secara langsung maupun tidak langsung. Boleh dikatakan IT kini telah menjadi bagian terpenting dari sebuah institusi. Tapi lagi-lagi mengapa, upah minimum yang diterima seorang tenaga pelaksana IT masih sangat minimum jika dibandingkan dengan betapa pentingnya IT itu sendiri bagi sebuah institusi.

IT mempercepat segala jenis transaksi dan informasi, IT mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pengerjaan suatu tugas, IT menghemat dan memberikan keuntungan tersendiri, IT mengotomatisasi semua pekerjaan dengan cermat dan cepat. Mungkin kata-kata otomatisasi tersebut yang membuat seolah-olah seorang tenaga kerja IT tidak melakukan apa-apa yang sulit. Toh, semua hal telah di otomatisasi, dan seorang tenaga kerja IT hanya mengoperasikannya saja tanpa melakukan apapun yang sulit.

Dari situlah akhirnya tercipta simbiose pemikiran yang semakin terpola. Bahwa IT itu adalah MURAH termasuk juga tenaga kerjanya. Ironis sekali jika membayangkan seorang tenaga kerja IT tak jarang harus bekerja siang dan malam melebihi jam kerja tenaga kerja bidang lain.

Mungkin inilah saatnya kita mulai berbenah dan mengklarifikasi bahwa keterampilan di bidang IT bukanlah keterampilan kerja biasa, melainkan sebuah keterampilah profesi. Dan pengklasifikasian serta diversifikasinya pun dapat menjadi lebih jelas… sebagaimana kita melihat, misalnya dibidang kesehatan terlihat jelas klasifikasi dokter, perawat, apoteker dst. Didalam bidang IT pun, seharusnya kita membedakan diri dengan jelas antara operator, administrator, teknisi, webmaster, programmer, dst.

Mengapa? hal ini sangat berkaitan erat dengan bagaimana kita dapat mengangkat NILAI seorang profesional IT, sebagai sebuah profesi keterampilan khusus. Ingat tidak semua orang bisa melakukan apa yang kita bisa lakukan sebagai seorang profesional IT. Dan ingat bahwa mereka (pengguna tenaga kerja IT) yang membutuhkan kita sebagai seorang profesional IT. Sudah saatnya para pekerja profesi dibidang IT pun dihargai selayaknya sebagai sebuah profesi khusus dan mendapatkan penghasilan yang sepantasnya.

LSP-telematika

Bagi saya LSP telematika sangat penting bagi mereka yang bergerak dibidang telematika karena LSP
telekomunikasi, multimedia dan informatika (telematika) bertujuan agar orang yang bergerak dibidang telematika untuk dapat memiliki sertifikat kompetensi dalam profesinya. Karena Pengembangan standar kompetensi kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja sangat diperlukan, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pertumbuhan kebutuhan akan tenaga profesional di bidang Telematika. Saya sebagai mahasiswa sistem informasi sangat tertarik dan ingin bergabung dengan LSP-telematika karena saya yakini dapat menunjang karir saya yang akan datang dengan mengetahui banyak hal tentang telematika yang saya dapat dari LSP telematika

Sep 16, 2008

Harapan Terhadap Perkembangan Ilmu dan Teknologi Komputer

Teknologi berkembang dengan cepat dari tahun ke tahun perusahan-perusahan besar selalu meluncurkan produk-pruduk yang berhubungan dengan teknologi, teknologi dapat digunakan pada beberapa bidang kehidupan misalnya pandidikan, kesehatan, atau bahkan perdagangan. Maka dari itu manusia seperti ketergantungan dengan teknologi.
Dengan demikian, perkembangan teknologi tersebut kemudian mempengaruhi rancangan sistem yang harus dapat membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai.
Sebelum sistem dirancang, maka terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan interaksi dan perancangan itu sendiri mengenai pengaruhnya terhadap nilai-nilai manusia (user) sebagai makhluk individu dan sosial.
Dalam bahasan kali ini akan dibahas tentang pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang interaksi (antarmuka) terhadap sistem. Interaksi manusia-komputer memiliki fokus perhatian yang lebih luas. Selain berfokus pada rancangan antarmuka, juga memperhatikan semua aspek yang berhubungan dengan interaksi manusia dan komputer.

Sep 6, 2008

Kemana Setelah Menjadi Sarjana Sistem Informasi

Sarjana Komputer Sistem Informasi, Ingin Jadi Apa?

Peluang kerja di bidang Teknologi Informasi , saat ini masih banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri adalah System Analis, IT Help Desk, AutoCAD Drafter, Sales, Project Manager, Computer Operator, Programmer, Teknisi Komputer, EDP Staff, WebMaster, Web Chief Editor, Web Administrator, Web Designer, Software Engineer, Database Engineer,Manager Web Content, Unix Admnistration Manager, Director Software, Java Developer, Network Specialist, Network Manager, System Architect.

Setelah menjadi sarjana Sistem Informasi saya ingin menjadi System Analys.

Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer).Nama lainnya : system designer, business analyst, system consultant, system engineer, software engineer, sistem analyst programmer, information system engineer.

Tugas dan tanggung jawab

Sistem analis

a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.

d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.


Pengetahuan dan keahlian seorang analis sistem

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :a. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman komputer · Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer. · Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.b. Pengetahuan tentang bisnis secara umum Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.c. Pengetahuan tentang metode kuantitatip Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming, regresion, network, decision tree, trend, simulasi.d. Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan- permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.e. Ahli berkomunikasi dan membina hubungan Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.f. Memahami metodologi pengembangan sistem informasi Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.